Budaya merupakan
salah satu aspek esensial yang membentuk suatu masyarakat. Budaya mampu
menciptakan norma, nilai-nilai, asumsi dan kepercayaan bagi masyarakat. Budaya
juga dapat dikatakan sebagai salah satu unsur utama dalam membentuk sebuah
masyarakat. Kebutuhan akan budaya tidak hanya diperuntukan untuk masyarakat
secara umum, namun masyarakat dalam organisasi juga membutuhkannya.
Budaya dalam
masyarakat organisasi, disebut sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi
secara sederhana dapat dikatakan sebagai norma nilai-nilai, asumsi dan
kepercayaan yang dibuat oleh petinggi dalam perusahaan untuk diimplementasikan kepada
publik perusahaannya. Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang
dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Wood (dalam Ambargo,
20 mei 2013) menjelaskan budaya organisasi sebagai sistem yang dipercayai dan
nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari
anggota organisasi itu sendiri. Sedangkan menurut Tosi (dalam Ambargo, 20 mei
2013), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi
berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada
bagian-bagian organisasi.
Untuk memahami
budaya organisasi lebih dalam,kami telah melakukan observasi dengan
membandingkan dua organisasi negara dan swasta. Organisasi yang kami gunakan
dalam observasi ini adalah Bank Mandiri dan Bank Muamalat. Bank Mandiri kami
ambil sebagai objek observasi, karena Bank ini merupakan salah satu organisasi
BUMN yang bergerak dibidang perbankan. Bank Muamalat kami pilih sebagai
organisasi swasta yang juga bergerak dibidang perbankan. Dengan membandingnkan
kedua organisasi tersebut, diharapkan dapat memperlihatkan bagaimana budaya organisasi
dalam perbankan dijalankan.
Budaya kerja
yang dilaksanakan secara baik dapat mengubah sikap dan perilaku Sumber Daya
Manusia ( SDM ) dalam pencapaian produktivitas kerja yang lebih tinggi. Manfaat
dari budaya kerja antara lain :
- Menjamin hasil kerja dengan kualitas yang
terbaik.
- Membuka seluruh jaringan komunikasi,
keterbukaan, kebersamaan dan kekeluargaan.
- Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan cepat
untuk memperbaikinya.
- Cepat menyesuaikan diri dengan dunia luar.
- Mengurangi laporan berupa data dan informasi
yang salah.
- Meningkatnya kepuasan di dalam bekerja.
- Membuat pergaulan menjadi lebih akrab.
- Meningkatnya tingkat kedisiplinan di dalam
kerja.
- Mengurangi pengawasan secara fungsional.
- Mengurangi tingkat absensi dan pemborosan.
Gambaran Umum Perusahaan
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober
1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan
oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu
Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank
Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing
bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan
perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi
selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan
perekonomian Indonesia.
Untuk mendukung
berbagai segmen usahanya, Bank Mandiri membangun budaya kerja berbasis kinerja yang
kuat di seluruh organisasi. Bank Mandiri menerapkan sistem organisasi berbasis
Strategic Business Unit (SBU) yang terdiri dari berbagai unit bisnis yang
strategis. Unit bisnis strategis ini akan bergerak sebagai generator penghasil
profit pertumbuhan Bank Mandiri di masa depan, sebagai inti dari perusahaan dan
juga sebagai layanan fungsi bersama. Bank Mandiri juga didukung oleh beberapa
perusahaan anak untuk meningkatkan performa unit-unit bisnis strategisnya,
diantaranya Corporate Banking, Commercial Business Banking, Micro & Retail
Banking, Treasury & International Banking serta Consumer Finance.
Bank Mandiri
senantiasa mencari peluang bisnis yang saling menguntungkan guna menciptakan
sinergi, membangun aliansi sekaligus memperkuat bisnis pendukungnya melalui
perusahaan anak Bank Mandiri, diantaranya Mandiri Sekuritas yang bergerak di
bidang investment banking, Mandiri AXA Financial Service yang bergerak di
bidang asuransi, Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang perbankan
syariah, Bank Sinar Harapan Bali yang bergerak di bidang perbankan mikro dan
Mandiri Tunas Finance yang bergerak di bidang multi-finance. Di tahun 2011,
Bank Mandiri berhasil mengakuisisi Mandiri AXA General Insurance (MAGI), yaitu
perusahaan hasil kerjasama antara Bank Mandiri dan AXA Societe Anonyme, untuk
memperkuat penetrasi Bank Mandiri di bisnis asuransi umum. Dengan memiliki
berbagai perusahaan anak yang mendukung bisnis kami, Bank Mandiri kini memegang
peranan sebagai institusi finansial holding terkuat di Indonesia.
Bank Muamalat Indonesia, adalah bank
umum pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam
menjalankan operasionalnya. Didirikan pada tahun 1991, yang diprakarsai oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia. Mulai beroperasi pada
tahun 1992, yang didukung oleh cendekiawan Muslim dan pengusaha, serta
masyarakat luas. Pada tahun 1994, telah menjadi bank devisa. Produk pendanaan
yang ada menggunakan prinsip Wadiah (titipan) dan Mudharabah (bagi-hasil).
Sedangkan penanaman dananya menggunakan prinsip jual beli, bagi-hasil, dan
sewa.
Sejak
kehadirannya pada 27 Syawwal 1412 Hijriah, Bank Muamalat telah membuka pintu
kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan bank syariah. Kehadiran Bank
Muamalat tidak hanya untuk memposisikan sebagai bank pertama murni syariah,
namun dilengkapi dengan keunggulan jaringan Real Time On Line terluas di
Indonesia. Saat ini Bank Muamalat memberikan layanan melalui 312 gerai yang
tersebar di 33 provinsi, didukung jaringan lebih dari 3.800 Kantor Pos Online/SOPP
di seluruh Indonesia, serta merupakan satu-satunya bank syariah yang telah
membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ide mendirikan
Bank Muamalat Indonesia (BMI) tercetus dalam sebuah lokakarya MUI bertema
"Masalah Bunga Bank dan Perbankan" yang diadakan pada pertengahan
Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Peserta lokakarya sepakat menugaskan Komite
Pengembangan Ekonomi umat membentuk sebuah bank yang kegiatannya berpedoman
pada Syariah Islam. keputusan ini dikukuhkan dalam Munas MUI akhir Agustus 1990
di Jakarta. Tim yang terbentuk, yang kemudian dikenal sebagai Tim Perbankan
MUI, diketuai Dr. H.M. Amin Aziz.
Bank Islam yang
terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat Indonesia (BMI).
"Muamalat" dalam istilah fiqih berarti hukum yang mengatur hubungan
antarmanusia. Nama alternatif lain yang muncul pada masa pembentukan itu adalah
Bank Syariat Islam. Namun mengingat pengalaman pemakaian kata 'syariat islam'
pada Piagam Jakarta, akhirnya nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan
adalah Bank Muamalat Islam Indonesia. Presiden Soeharto kemudian menyetujui
nama terkahir dengan menghilangkan kata "Islam".
Hasil Observasi Budaya Organisasi
Bank Mandiri memiliki budaya organisasi
yang bernama TIPCE. TIPCE merupakan akronim dari Trust, Integrity,
Professionalism, Costumer Fokus, Excelence. Trust merupakan kegiatan membangun
keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan
terbuka berdasarkan kehandalan. Integrity didefiniskan sebagai berpikir,
berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode
etik profesi. Profesionalism adalah Berkomitmen untuk be ke rja tuntas d an
akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab. Costumer
Fokus adalah Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling
menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan. Excellence adalah Mengembangkan
dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal
dan hasil yang terbaik secara terus-menerus.
Budaya organisasi
TIPCE yang dimiliki Bank Mandiri ternyata merepresentasikan setiap perilaku
yang harus ditaati publik internalnya.
-
Kepercayaan (Trust)
mencerminkan perilaku saling menghargai dan kerjasama, jujur, tulus, serta
saling terbuka kepada setiap publik internal.
-
Integritas (Integrity) mencerminkan kedisiplinan
dan konsistensi dalam setiap perilaku, serta berpikir, berkata, dan bertindak
terpuji sebagai wujud menjaga martabat dan menjunjung tinggi kode etik profesi.
-
Profesionalisme (Professionalism) mencerminkan
komitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan
penuh tanggung jawab serta memberikan solusi dan hasil terbaik.
-
Fokus pada Pelanggan (Customer Focus)
mencerminkan sikap inovatif, proaktif dan cepat tanggap dalam memberikan
pelayanan pada pelanggan, serta menempatkan pelanggan pada prioritas utama
pelayanan demi terciptanya kepuasan pelanggan.
-
Kesempurnaan (Excellence) mencerminkan bahwa
pekerjaan berorientasi pada nilai tambah dan perbaikan yang terus menerus dilakukan
dengan tetap peduli terhadap lingkungan.
Bank Muamalat memiliki budaya
organiasai yang sama dengan visi organisasinya. Bank Muamalat yang memiliki
visi menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spritual,
dikagumi di pasar rasional dengan misi menjadi role model lembaga keuangan
syariah dunia yang penekanannya pada semangat kewirausahaan, keunggulan
manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai
kepada stakeholder.
Pencapaian visi
dan misi tersebut sangat didukung oleh nilai-nilai yang tertanam dan
ditumbuhkembangkan oleh individual serta positioning perusahaan sebagai lembaga
keuangan syariah, sehingga harus digerakkan dengan sistem, akhlak, dan akidah
sesuai prinsip syariah.
Bank Muamalat
menjunjung praktek kejujuran sejak awal rekrutmen, serta larangan menerima
imbalan dalam bentuk apapun dari para nasabah dan mitra kerja. Selain itu Bank
Muamalat juga sangat tegas dalam menyikapi resiko reputasi yang ditimbulkan
karyawan akibat perilaku yang tidak sesuai dengan tatanan budaya, etika, dan
hukum.
Penilaian
kinerja terhadap karyawan mengacu kepada scoreboard berdasarkan aspek-aspek
finansial dan kepatuhan.
Pengangkatan
staf dan pejabat yang akan memangku jabatan harus melalui prosesi sumpah
jabatan secara lisan dan tertulis tentang pernyataan tujuh perilaku sebagai
pedoman perilaku (code of conduct) yang harus dipertanggungjawabkan dengan
janji untuk :
- Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan
- Memegang teguh rahasia bank dan
perusahaan
- Tidak menerima hadiah dalam bentuk
apapun terkait tugas dan jabatan
- Menjunjung kehormatan perusahaan dan
karyawan
- Bekerja sesuai dengan prinsip syariah
- Berpegang teguh pada akhlak Islam dalam
menjalani kehidupan sehari-hari
- Bertanggung jawab terhadap kesalahan
dan pelanggaran yang dilakukan
Bank Muamalat
senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis yang berorientasi kepada
kemaslahatan, khususnya kepuasan nasabah dan segenap pemangku kepentingan.
Refrensi
http://www.bankmandiri.co.id/
http://www.muamalatbank.com/
http://dhino-ambargo.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-fungsi-budaya-organisasi.html
http://adhamherlambangetikabisnis.blogspot.com/2010/10/budaya-kerja-bank-mandiri.html
http://ririnringgarnayuliyanti.blogspot.com/2010/10/budaya-kerja-bank-mandiri-terbaik-dalam.html
0 comments:
Post a Comment