Pertemuan Ke-1
PENGANTAR
KOMUNIKASI INTERNAL
·
Komunikasi Internal
terjadi didalam sebuah organisasi, komunikasi ini terjadi karena didalam
organisasi terdapat suatu struktur dengan tujuan meningkatkan kinerja Sumber
Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tersebut. Didalam komunikasi internal ini
terjadi proses pertukaran antara batang-batang yang saling berhubungan didalam
struktur organisasi yang di tentukan dari frekuensi dan intensitasnya. Didalam
komunikasi Internal akan selalu terjadei konflik atau hal yang dianggap tidak
sesuai dalam sebuah organisasi.
·
Didalam suatu
organisasi terdapat jabatan manager, peran manajer dalam organisasi antara
lain:
1. Peran
Manajerial à Mengkomunikasikan informasi berupa
ide maupun gagasan kepada karyawannya sampai benar dan efektif oleh karyawannya.
2. Peran
Antarpribadi à seorang manajer harus mampu
memotivasi dan melakukan kontrol kepada karyawannya dan mampu menjalin hubungan
bisnis yang baik dengan pelanggan dan pemerintah.
3. Peran
Informasional à manajer harus memantau atau
mengawasi anak buahnya agar pekerjaan selesai sesuai dengan rencana. Manajer
juga harus bisa menyebarkan informasi tentang kebijakan perusahaan dengan baik.
Selain itu, manajer juga bisa berperan sebagai juru bicara untuk internal
organisasinya maupun eksternal organisasinya.
4. Peran
keputusan à manajer harus memiliki kemampuan
untuk berperan sebagai wirausaha, pemecah masalah, mengatur sumber daya, dan
berperan sebagai negosiator.
·
Terdapat 2 Pola
Komunikasi, yaitu:
1. Saluran komunikasi formal:
a. Komunikasi
dari atas ke bawah (alur pesan
berasal dari pimpinan ditujukan pada karyawan). Contoh: Perintah lisan maupun tulisan, SOP yang wajib dilakukan
karyawan. Kelemahan: gangguan (noise)
berupa sensor informasi penting yang ditujukan pada bawahannya.
b. Komunikasi
dari bawah ke atas (alur pesan
berasal dari karyawan ditujukan pada pimpinan). Contoh: Karyawan mendapatkan informasi tentang kesuksesan
perusahaan dari teman yang bekerja di perusahaan kompetitor. Kelemahan: Asal Bos Senang.
c. Komunikasi
horisontal (terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi
sejajar/sederajat). Tujuannya à
program dari “bagian/departemen” tertentu disetujui “Si pengambil keputusan”.
d. Komunikasi
diagonal (melibatkan komunikasi antara dua tingkat organisasi yang berbeda). Kelemahan: mengganggu jalur komunikasi
rutin yang telah berjalan normal.
2.
Saluran komunikasi informal à
luwes, fleksibel, tidak terikat aturan, waktu. Contoh: Bincang-bincang pada
saat jam istirahat kantor.
Pertemuan
Ke-2
PUBLIK INTERNAL DAN KOMUNIKASI INTERNAL
· Menurut
Bachtiar Aly, UT, (1995) Publik Internal adalah orang-orang yang bergiat dalam organisasi dan yang
secara fungsional memiliki tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban
tertentu.
Contoh:
Manajer, supervisor, karyawan, pemegang saham, dewan direksi.
· Bentuk hubungan publik internal:
1. Hubungan
dengan karyawan.
Menurut
Rhenald Kasali alasan perlunya dijalin hubungan baik dengan karyawan:
a. Ujung tombak perusahaan
b. Jumlahnya besar dan secara struktkural
kedudukannya rendah dan lemah, sehingga mereka membutuhkan dukungan untuk
membela kepentingan mereka
c. Tingkat pendidikannya rendah, sehingga mudah
dipicu oleh isu, rumors negatif
d. Sumber suara potensial di dalam pemilihan
umum
e. Sumber empati dari pers/media
Kegiatan PR ini untuk
memelihara hubungan diantara manjemen dengan para karyawannya. Hubungan ini
dalam rangka kepegawaian secara formal. PRO harus berkomunikasi secara langsung
dengan karyawan. Mis: berbincang
tentang kesulitan, keinginan, harapan dan perasaannya.
2. Hubungan dengan
Pemegang Saham.
Seorang PR harus mampu
mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan kepada pemegang
saham (penyandang dana). Komunikasi dengan pemegang saham dapat dilakukan
dengan :
a. Menyatakan
selamat kepada pemegang saham yang baru à
memberikan kesan baik.
b. Memberikan
laporan rutin mengenai perkembangan perusahaan à
menanamkan kepercayaan kepada PSP. Mis:
Rapat pemegang saham (komunikasi formal).
c. Mengirimkan
majalah organisasi à membantu PSP untuk update perkembangan
perusahaan secara rutin.
d. Mengadakan
pertemuan face to face à
Mempererat hubungan. Mis: Halal bihalal (komunikasi informal).
3.
Hubungan dengan para manajer
Kegiatan
yang dapat dilakukan:
a.
Memberlakukan adanya
uang tunjangan jabatan.
b.
Uang resiko jabatan.
c.
Kegiatan coffee
morning diantara para manajer.
d.
Koordinasi kerja antar
bagian.
e.
Jika memungkinkan
menyediakan alat transportasi bagi kepentingan dinas.
f.
Rumah dinas.
4.
Hubungan para buruh
o PR
harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan agar hubungan antar buruh, buruh
dan pimpinan tetap harmonis.
o Hal-hal
yang bisa dilakukan PR untuk mewujudkan keharmonisan tsb: Menyelesaikan kasus
atau permusuhan antara buruh atau buruh dan pimpinan, tuntutan kenaikan upah
sehingga mogok kerja, kasus PHK.
Pertemuan Ke-3
KARAKTER
PUBLIK INTERNAL
· Kegiatan
Humas Internal Untuk Publik Internal
Diadakan
dalam rangka menciptakan opini publik internal à
melalui komunikasi internal
Kegiatan
internal bertujuan untuk meningkatkan motivasi karyawan, dan meningkatkan
kepercayaan karyawan terhadap perusahaan
Kegiatan
internal dilakukan untuk memberikan informasi pada karyawan secara keseluruhan
dan bersama-sama
Contoh
kegiatan Internal: family gathering, rapat.
Pertemuan Ke-4
KOMUNIKASI
MULTIKULTURAL DALAM INTERNAL ORGANISASI
Memahami multikultural
·
Multikulturalisme merupakan
kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa
mempedulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama.
Multikulturalisme juga berarti ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari
berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama
dalam masyarakat modern, bukan hanya sekedar pengakuan terhadap budaya (kultur)
yang beragam melainkan pengakuan yang memiliki implikasi-implikasi politik,
sosial, ekonomi dan lainnya. Multikulturalisme bertujuan untuk kerjasama,
kesederajatan dan mengapresiasi dalam dunia yang kian kompleks dan tidak
monokultur lagi.
·
Pluralitas merupakan hal-hal
yang lebih dari satu, dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang
menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain.
·
Keragaman merupakan
suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaan perbedaan dalam
berbagai bidang terutama suku bangsa, ras, agama, ideologi, budaya (masyarakat
yang majemuk).
Makna Komunikasi Multikultural
Komunikasi
multikultural muncul dari pemahaman tentang multikulturalisme. Watak masyarakat
multikultural adalah toleran.
Setiap entitas sosial dan budaya masih tetap membawa serta jati dirinya, tidak
terlebur kemudian hilang, tetapi juga tidak
diperlihatkan sebagai kebanggaan melebihi penghargaan terhadap
entitas lain. Menurut Sitaram (1970), komunikasi multicultural adalah
sebuah seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak yang berbeda
kebudayaan.
Larry A.
Sammovar dan Richard E. Porter, mengemukakan enam unsur budaya yang secara langsung mempengaruhi persepsi
kita ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain:
- Keperacayaan
(beliefs), nilai (values),
dan sikap (attitudes)
- Pandangan
dunia (worldviews)
- Organisasi
sosial (social organization)
- Tabiat
manusia (human nature)
- Orientasi
kegiatan (activity orientation)
- Persepsi
tentang diri dan orang lain (perception of self and other)
Aplikasi
Komunikasi Multikultural dalam Internal Komunikasi Organisasi
Komunikasi multikultur yang ada dalam komunikasi
internal diharapkan dapat menumbuhkan jiwa
nasionalisme dan kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalah
masyarakat yang unsur-unsurnya memiliki ciri yang beragam (multikultur).
Teori
Interaksi Simbolik (George Herbert Blumer)
Perspektif
interaksi simbolik berupaya memahami
perilaku manusia dari
sudut pandang subyek. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia
harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan
manusia membentuk dan mengatur perilaku dengan mempertimbangkan
ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksinya. George Ritzer
mengemukakan tujuh prinsip metodologis
berdasarkan teori interaksi
simbolik, yaitu:
- Simbol
dan interaksi harus dipadukan
- Harus
diambil perspektif atau peran orang lain yang bertindak (the acting
other) dan memandang dunia
dari sudut pandang subjek, namun dalam berbuat demikian peneliti
harus membedakan antara konsepsi realitas kehidupan sehari-hari dengan
konsepsi ilmiah mengenai realitas tersebut.
- Peneliti
harus mengaitkan simbol dan definisi subjek dengan hubungan sosial dan
kelompok-kelompok yang memberikan konsepsi demikian.
- Setting
perilaku dalam interaksi tersebut dan pengamatan ilmiah harus dicatat.
- Metode
penelitian harus mampu mencerminkan proses atau perubahan, juga bentuk
perilaku yang statis.
- Pelaksanaan
penelitian paling baik dipandang sebagi suatu tindakan interaksi simbolik.
- Penggunaan
konsep yang layak adalah mengarahkan dan kemudian operasional, teori yang
layak menjadi teori formal, bukan grand
teori atau teori menengah, dan proposisi yang dibangun menjadi
interaksional
dan universal.
Pertemuan Ke-5
BUDAYA PERUSAHAAN DALAM KOMUNIKASI INTERNAL
Teori Budaya Organisasi
Wirawan (2007:10) mendefinisikan budaya organisasi
sebagai norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan
organisasi, dan sebagainya yang dikembangkan
dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin dan anggota
organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diimplementasikan dalam aktivitas organisasi sehingga
mempengaruhi pola pikir, sikap,
dan perilaku anggota organisasi
dalam memproduksi produk, melayani konsumen dan mencapai tujuan organisasi.
Peran Budaya Organisasi
(Wirawan 2007:35)
- Identitas
organisasi
- Menyatukan
organisasi
- Reduksi konflik
- Komitmen kepada
organisasi kelompok
- Reduksi
ketidakpastian
- Menciptakan
konsistensi
- Motivasi
- Kinerja organisasi
- Keselamatan kerja
- Sumber keunggulan
kompetitif
Karakteristik Budaya Organisasi (Tan 2002:20)
1.
Individual initiative (kebebasan individu)
2.
Risk tolerance (pengambilan resiko)
3.
Direction (menciptakan tujuan yang jelas)
4.
Integration (beroperasi dengan cara terkoordinasi)
5.
Management support (memberikan dukungan pada bawahan)
6.
Control (mengawasi perilaku manusia)
7.
Identity (mengidentfikasi organisasi bersama)
8.
Reward system (kenaikan gaji atau promosi)
9.
Conflict tolerance (menyampaikan konflik dan kritik secara terbuka)
10. Communication patterns (batasan pada kewenangan hierarki formal)
Manfaat Budaya Organisasi (Wibowo 2006:381)
- Membantu mengarahkan
sumber daya
- meningkatkan kekompakan tim
- Organisasi bekerja
dengan lebih efisien dan efektif, meningkatkan konsistensi,
menyelesaikan konflik dan memfasilitasi koordinasi dan kontrol.
- meningkatkan
motivasi karyawan dengan memberi mereka perasaan memiliki, loyalitas, kepercayaan dan
nilai-nilai, dan mendorong mereka berpikir positif
- memperbaiki
perilaku dan motivasi sumber daya manusia
Tujuan dan Fungsi Implementasi Budaya Organisasi
- Mangkunegara (2005:114) à agar seluruh individu dalam perusahaan atau
organisasi mematuhi dan
berpedoman pada sistem nilai keyakinan dan norma-norma yang berlaku dalam
perusahaan atau organisasi tersebut.
- Robbins (2002:283):
- Budaya menciptakan
perbedaan antara satu organisasi dan organisasi lain
- Menyampaikan rasa identitas kepada anggota-anggota organisasi
- Budaya mempermudah penerusan komitmen
- Budaya mendorong stabilitas sistem sosial
- Budaya organisasi bertugas sebagai pembentuk perilaku serta
sikap karyawan
3. Schermerhorn dan Hunt (dalam Mangkunegara, 2005:123) à dapat membantu mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.Permasalahan
yang berhubungan dengan adaptasi eksternal dapat dilakukan melalui pengembangan
pemahaman tentang strategi dan
misi perusahaan, tujuan utama organisasi dan pengukuran kinerja. Sedangkan
permasalahan yang berhubungan dengan integrasi internal dapat dilakukan antara
lain komunikasi, kriteria karyawan, penentuan
standar untuk rewards dan sanksi serta melakukan
pengawasan internal organisasi.
Isi Budaya Organisasi (Wirawan 2007:41)
1.
Artefak : Objek material, Rancangan fisik, Teknologi, Bahasa, Metafor, Simbol-simbol, Peraturan, sistem-sistem, prosedur, dan
program-program.
2.
Norma
3.
Nilai-nilai
4.
Kode etik
5.
Kepercayaan
6.
Asumsi
7.
Filsafat organisasi
8.
Etos kerja
9.
Bahasa dan metafora
10.
Cerita dan mite :
nilai-nilai dan kepercayaan, peraturan dan prosedur formal dan informal,
konsekuensi penyimpangan dan kepatuhan terhadap peraturan prosedur, kategori
dan status sosial serta struktur kekuasaan dalam suatu organisasi.
11.
Seremoni, ritual, dan
upacara
12.
Simbol
13.
Sejarah
14.
Pahlawan
Hubungan
antara PR dengan Budaya Perusahaan
PR perlu
mengetahui budaya perusahaan, sebab budaya perusahaan dapat membangun
prestasi dan produktivitas tinggi para karyawan
Tipe Budaya Perusahaan
- Budaya Macho: Budaya Macho
cenderung mencerminkan temperamen anak muda yang memfokuskan pada faktor
kecepatan, bukan daya tahan. Perusahaan di sini dihadapkan pada usaha yang
penuh risiko dan umpan balik yang cepat.
- Budaya Keras: Dimiliki oleh
organisasi penjualan yang hiperaktif, umumnya bekerja dengan risiko yang
kecil dengan umpan balik yang cepat dan intensif, dituntut ketekunan
karyawan untuk terus menjajakan dagangan atau datang kepada konsumen tanpa
bosan. Tapi, budaya kerja macam ini juga mempunyai kelemahan substansial
dan mudah terlena dengan kesuksesan jangka pendek.
- Budaya Petaruh: Pada budaya
perusahaan ini risiko akan ditekan agar jangan terlalu tinggi, tetapi
umpan baliknya yang lamban karena system pengelola investasi perusahaan
bersangkutan lebih bersifat jangka panjang, melalui persiapan-persiapan
teknis atau mekanis yang rinci, matang, dan jelas hasil yang akan
diraihnya (Budaya petaruh ini, bisa mengandung risiko untung rugi).
Pertemuan
ke-6
HUMAN RELATIONS
DEVELOPMENT
Human
Relations adalah komunikasi yang di lakukan oleh seseorang kepada orang lain
secara tatap muka dalam situasi kerja (work situation) dan dalam organisasi
(work organization) dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan
bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan
puas hati. Dengan kegiatan Human Relations para pemimpin organisasi berusaha
memecahkan masalah-masalah (problems) dalam situasi kerja dan masalah-masalah
yang menimpa para karyawannya secara individual, sehingga dengan demikian
mereka dapat digairahkan dan di gerakkan ke arah yang lebih produktif. Dengan
Human Relations dapat diusahakan untuk menghilangkan rintangan-rintangan
komunikasi, mencegah salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat
tabiat manusia.
Antara
seorang manajer – direktur perusahaan, kepala jawatan, atau pemimpin lembaga
lainnya – dengan bawahannya terdapat struktur formal antara yang memimpin dan
yang dipimpin. Karena itu Human Relations dalam organisasi kekaryaan ini sering
dinamakan “ organization human relations “.
Lingkup
Hubungan antarmanusia:
1. Hak
asasi manusia = Hak-hak semua orang lain yang terlibat dalam urusan organisasi
harus dihormati dan dilindungi dengan baik. Perusahaan juga harus melindungi
hak-hak pelanggan tradisional, manajer, dan bahkan pesaing.
2. Pasar
global = Perilaku paling penting bagi pelamar kerja baru adalah keterampilan
berkomunikasi dan hubungan antarmanusia.
3. Penekanan
pada kelompok kerja = Membantu kelompok bekerja sama dengan baik (baik sebagai
anggota tim atau pemimpin) memerlukan banyak keterampilan hubungan
manusia. Manajer dan karyawan perlu
memahami dinamika interaksi kelompok untuk menjadi efektif.
4. Peningkatan
keragaman di tempat kerja = Sebuah pemahaman yang mendalam dari perbedaan
Human
Relations dalam aktivitas manajemen adalah untuk mengupayakan agar para
karyawan mampu menciptakan suatu kerjasama antar karyawan dalam satu tim kerja,
meningkatkan produktifitas dan memperoleh kepuasan kerja. Human Relations fokus
pada bagaimana metode komunikasi yang dipergunakan mampu memotivasi orang-orang
dalam organisasi agar terjadi sikap kooperatis, kedisiplinan, etos kerja,
produktivitas dan kepuasan bagi kedua belah pihak (antaraperusahaan &
pekerja).
Human
Relations Development sebagai praktek komunikasi :
1. Komunikasi
terbentuk melalui prosestransaksi dalam interaksi antar manusia
2. Komunikasi
memiliki dimensi isi danhubungan
3. Komunikasi
melibatkan prediksi pesertakomunikasi
4. Komunikasi
bersifat prosesual, dinamisdan transaksional
Tujuan
Public Relations adalah membangun pengertian baik antara organisasi dengan
publiknya, dan hal ini sangat ditentukan oleh kemampuan seorang praktisi PR
dalam menjalin hubungan baik dengan publiknya dan seluruh steakholder
organisasi. Human Relations Development berkaitan dengan cara menjalin hubungan
dengan Internal relations, externalrelations, community relations, media
relations, labor relations.
Pertemuan
ke-7
Internal Branding
Corporate/Organisasi
Internal
branding adalah hubungan antara budaya dan nilai organisasi dengan nilai
individual yang memungkinkan keduanya, baik individu maupun organisasi untuk
mencapai tujuan mereka. Pemimpin dapat dan harus menghubungkan komunikasi
kepemimpinannya pada proses internal branding sebagai sarana untuk mengikatkan tujuan mereka dengan
hasil organisasi.
Manfaat
Internal Branding :
1. Internal
Branding berfungsi sebagai platform untuk mendorong perubahan. Jika kita
mengetahui di mana dan siapa kita sekarang, kita akan mendapatkan ide yang
lebih baik tentang kita bisa menjadi apa.
2. Internal
Branding adalah cara singkat berkomunikasi untuk menyampaikan pesan
3. Manfaat
internal branding selain membangun kekayaan intelektual dan memiliki pelanggan
yang puas, perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan dari loyalitas karyawan,
biaya pelatihan yang lebih rendah dan semangat staf yang kuat.
Bentuk-bentuk
Media Internal yang digunakan :
1. Manual
Handbook
Tujuan
pembuatannya:
-
Menggambarkan kebijakan
dan struktur PR organisasi/perusahaan
-
Memaparkan hal-hal apa
saja yang perlu dilakukan oleh manajer dan kapan mereka harus memeriksanya
-
Menyediakan ide dan
nasihat bagi para manajer dalam program-program PR mereka sendiri
-
Memberi rincian kontak
bagi tim PR dalam mengakses bantuan
-
Sebagai mekanisme
kontrol yang menyatakan dengan jelas wilayah-wilayah kerja dimana aktivitas PR
perlu dijelaskan ke pusat
-
Sebagai standar-standar
kualitas bagaimana cara pelaksanaan pekerjaan PR diimplementasikan di seluruh
organisisasi atau perusahaan
2. News
Clipping (Guntingan Berita) berupa informasi yang di publikasikan beberapa
media massa dan Internet mengenai semua informasi perusahaan
Leaflet
= Leaflet merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan perusahaan dalam
menjalin hubungan baik dengan internal relations-nya. Sering dicetak dalam
selembar kertas. Leaflet atau surat selebaran adalah format yang murah dan
dapat dipersiapkan dalam waktu cepat.
3. Surat
(Memo Internal)
Surat
tradisional masih tetap menjadi tulang punggung media komunikasi internal
perusahaan. Surat dianggap lebih formal, langsung, personal dan akan mendapat
perhatian yang lebih dari si penerima.
4. Telepon
Internal Bebas Pulsa (Extention Telephone Number)
Salah
satu media komunikasi yang dipakai karyawan tanpa menyebutkan identitasnya
untuk memberikan informasi atau laporan internal perusahaan. (Cutlip, 2007:
278).
5. Rapat
dan Telekonferensi
Hal-hal
yang harus dipersiapkan oleh seorang public relations sebelum rapat dimulai
adalah menurut Cutlip (2002:185):
-
Agenda rapat.
-
Pemimpin rapat.
-
Jumlah peserta rapat.
-
Moderator
-
Notulen
-
Ruangan rapat.
-
Alat perlengkapan
rapat.
-
Konsumsi.
6. Newsletter
Bentuk
paling umum dari publikasi periodik. Kebanyakan perusahaan mengandalkan
newsletter untuk mengkomunikasikan berita secara tepat waktu dan sesuai
sasaran. Diharapkan dengan adanya pengkomunikasian informasi, kebijakan maupun
kegiatan melalui newsletter yang dibagikan kepada seluruh divisi ini dapat
dipahami dan dimengerti oleh seluruh karyawan sehingga karyawan mengetahui
semua informasi maupun kebijakan-kebijakan terbaru.
7. Papan
Pengumuman
Untuk
memastikan kredibilitas dan keterbacaannya, majalah dinding harus direncanakan
secara hati-hati dan tetap terjaga agar tetap memuat informasi terbaru.
(Baskin, 2010: 246).
8. Poster
Paling
cocok digunakan untuk memberi penekanan pada sebuah ide serta menyediakan pesan
yang dapat dipahami secara cepat. Poster diletakkan di tempat yang banyak
dilewati keramaian sehingga mudah dilihat oleh para karyawan. (Baskin, 2010:
246).
9. Kotak
Saran
Setiap
pegawai yang memiliki ide-ide cemerlang, keluhan, atau bahkan kecaman pedas
terhadap atasan atau perusahaan dipersilahkan menyampaikannya melalui
kotak-kotak saran tersebut. Kotak saran tersebut secara berkala akan diambil
dan semua ide, keluhan dan kritik akan dikaji untuk ditindak lanjuti dengan
dikeluarkannya kebijakan dari pihak manajemen.
10. Rak
informasi
Harus
memberikan informasi yang tidak dapat ditangani dalam pesan pendek. Rak
informsi sangat baik ditempatkan di lokasi tempat para karyawan dapat
memperhatikan bahan-bahan yang ditaruh di sana dengan suasana agak santai,
seperti di lobby depan kantor. (Baskin, 2010: 247).
Hambatan
Komunikasi dalam Internal Branding Corporate :
a. Penyaringan
: dipengaruhi rasa takut yang disebabklan pesan yang disampaikan adalah berita
buruk.
b. Persepsi
selektif : Kita menerjemahkan sandi dari suatu pesan, penerima menyesuaikannya
dengan harapan mereka sendiri ke dalam komunikasi.
c. Kelebihan
informasi : Jika terjadi kelebihan informasi maka seseorang cenderung membuang,
mengabaikan, mengalihkan atau bahkan melupakan informasi tersebut.
d. Emosi
: Pesan akan berubah makna jika pada saat kondisi emosi penerima tidak baik.
Pada saat keadaan emosi sedang marah atau bingung, pesan yang diterima akan
berbeda maknanya.
e. Bahasa
: seseorang tidak menyadari bahwa bahasa yang telah dimodifikasi tersebut
digunakan pada kelompok lain yang tidak menganggap bahasa tersebut sama dengan
apa yang mereka maksudkan.
f. Kesulitan
komunikasi : karena menderita kegelisahan yang dapat melemahkan mereka dalam
berkomunikasi yang efektif. Penderitanya biasanya merasakan ketegangan dan
kegelisahan yang tidak semestinya dalam berkomunikasi baik lisan maupun
tertulis ataupun keduanya.
0 comments:
Post a Comment